Thursday 25 January 2018

Inikah Rasanya

2018 tahun baru yang sepertinya selalu ada resolusi untuk lebih baik dan tujuan-tujuan yang ingin dicapai lainnya.

Alhamdulillah tahun ini, sudah menikah sudah menjadi seorang menantu, menjadi seorang istri dan paling istimewa adalah telah menjadi seorang ibu dari putri yang cantik dan lucu kata aku mamah nya.. hehe

Beberapa hari ini merasa galau karena sudah agak lama vakum dari dunia karier (ciee vakum). Biasanya kerja full senin sampe sabtu dari pagi sampe sore bahkan sampai malam. Sekarang sudah hampir 9 bulan kerja full time jadi ibu RT hampir 87% marende dan gak kekurangan tidur siang.. hehe

Bekerja, masih namun hanya paruh waktu saja dua kali dalam seminggu. Bersyukur banget soalnya memang ingin fokus ke anak pengin full ASI apalagi di 6 bulan pertama dipertahanin buat selalu ngASI ekslusif.

Kalo dibandingkan emang imbang kalo misalnya aku kerja full anak pasti kurang ASI dan rasanya gak puas dalam hati kalo gak ngASI jadi ya lebih baik memilih vakum dulu kerja plus bonus bisa deket sama anak.

Terlebih aku pun bahagia dengan tidak full lagi dipekerjaan sebelumnya yang nyata menghambat karier aku, ragu untuk move on karena terlena nyaman di zona aman yang berbahaya nyatanya.
Perasaan move sekarang sedikit terealisasikan ya tidak selalu bekerja kesana. Sekarang mulai melangkah menuju ke arah baru meskipun arah tersebut belum ditemukan (slalu berdoa dan slalu berusaha).

Sempat beberapa waktu lalu mencoba mendaftar salah satu pekerjaan sosial tapi belum rezeki ya aku gak lolos. Hari ini teman-teman yang lolos ada semacam acara di luar kota, berkegiatan gitu deh. Koq aku remuk yah koq galau yah.. hahaa padahal kalo aku lulus mungkin aku bakal teringat sama anak terus lagi apa dan bagaimana, tidak seperti malam ini melihatnya tertidur pulas dengan nyamannya disampingku. Ini momen yang sangat mahal dibanding pekerjaan dan kegiatan itu dengan penghasilan seperti itu.

InshaAlloh nanti juga saatnya bisa berkegiatan lagi, bisa menjemput rezeki lagi. Rezeki aku, anaku juga keluargaku. Sekarang rezekinya memang ini. Harus bersyukur bersyukur terus bersyukur. Alloh mempunyai jawaban dan solusi yang teramat sangat lebih indah. Yakiin.
Semoga disegerakan ya Alloh.

Catatan hati yang rada galau, maafkan aku ya Alloh. Aku percaya aku yakin. Survive!!!!

250118

Tuesday 18 July 2017

Hallo.

Assalammualaikum.
Judulnya halo karena memang sudah lama banget tidak posting di blog ini. Kebanyakan isinya memang curhatif tapi gak apa-apa lah ini sharing aja. :D

Kebanyakan isi dari blog ini adalah tentang curahan hati seorang abg tentang perasaannya, kisah cintanya, kekasihnya, mantannya dan kegalauannya tentang jodoh dan kapan nikah. Haha. Pastinya berhubungan dengan masalah hati gitu lah.

Waktu berjalan sampai pada masa si miss uki yang punya cerita ini jarang menulis mungkin karena sudah beranjak dewasa atau mungkin karena males nulis yang produktif ketika masa curhatifnya habis.

Kini si miss uki sudah beranjak jadi ibu-ibu sudah menikah punua suami dan punya anak! Alhamdulillah..
Terlintas pikiran untuk menulis lagi, berbagi cerita tentang pengalaman sebagai ibu-ibu baru dan mamah muda baru. Tergugah karena sering buka gugel ketika ada hal yang belum paham tentang anak atau masalah lainnha setelah menikah.

InshaAlloh postingan berikutnya step by step nulis tentang pengalaman jadi pengantin melahirkan sampai jadi emak-emak sekarang.

For information aja sekarang mah posting blog aja di sela-sela anak lagi tidur dan sedikit bisa nyender setelah pekerjaan rumah selesai tidak seperti dahulu posting blog sambil mikirin mantan yang udah punya pacar bahkan udah tunangan... hahahaa

Alhamdulillah nikmatnya jadi emak-emak yang kadang serba salah meskipun wanita selalu benar.
See yaa di postingan berikutnyaaaaa :D

180717

Wednesday 16 April 2014

Bicara Tentang Jodoh

Sebelumnya, setelah sekian lama kurang lebih 2 tahun tidak menulis atau mungkin vacum di blog ini karena entah apa. Tiba-tiba muncul dengan tulisan yang berjudulkan "berbicara tentang jodoh". Loh kenapa? Ada apa dengan jodoh? Hehe

Mungkin dalam blog memang vacum tapi boleh lah dilihat di catatan facebook atau bahkan di buku diary, masih ada koq yang curhatif..hehe yasud lah.. langsung aja ke pokok pembicaraan.

Kali ini rasanya ingin sedikit menbicarakan tentanh jodoh. Kalau kemarin-kemarin ketika masih remaja mungkin memang terpikirkan tentang jodoh tapi rasanya masih jauh dan tak pantas. Berbicara hanya sebatas berpikir tanpa mau ada tindakan istilah sekarangnya sih ababil alias ABG labil. Nah.. sekarang bicarain jodoh kadang masih ngerasa belum pantes dan belum waktunya juga tapi ternyata saat ini memang udah tepat waktu, bukan pernikahan dini lagi.

Andaikata tahu siapa yang akan menjadi jodoh, mungkin tak akan melalui perjalanan naik turun nanjak mudun dalam perasaan ini (hehe halah lebhay ya). Tapi ya namanya juga hidup perlu proses karena bukan hanya hasil tapi prosesnya.

Ikhtiar itulah yang sedang aku lalukan, dengan melalui proses mengenal seseorang yang sudah kurang lebih aku kenal lebih dekat hampir dua tahun. Namun adakalanya proses itu datar saja. Tanpa sadar kadang godaan datang dengan adanya sesuatu yang terlihat lebih pasti tapi entahlah.. aku tidak tahu. Terkadang dalam hal ini menjadikan hati labil namun konsisten.

Jodoh itu seperti rezeki yang harus dijemput dengan ikhtiar, doa, dan pada akhirnya tawakal.

Manusia boleh memilih dan aku memang memilih seseorang yang kini ada dalam cerita aku itu, dan selalu berdoa semoga Alloh meridhoi aku dengannya. Aamiin.

Tapi berbicara jodoh, itu ketetapan Alloh yang menjadikan tawakal datang dikala ikhtiar terus dilalukan doa terus dipanjatkan. Tentang siapa jodoh aku? Masih tetap menjadi tinta yang masih rahasia yang Alloh telah tuliskan, semoga tidak salah dalam membacanya.

Semoga Alloh meridhoi dari ikhtiar ini dan menjadikan yang terbaik untukku, untuknya, keluargaku, keluarganya dan agama. Aamiin.

Berbicara tentang jodoh. Hanya masih bisa tersenyum saja, aku belum tahu akan apa dan bagaimana?

Subhanalloh walhamdulillah walaillahaillaloh wallohu Akbar.. :)

Sunday 3 July 2011

Mahasiswa Apatis itu seperti Aku???

Aku ngerasa gak enak banget pas kemarin ke kampus gak ditanya ma seniorku yang biasanya dia tuh akrab banget ma aku. Bukannya gak niat buat nanya duluan tapi dikasih senyumpun dia malah buang muka. Apa salah dan dosaku padamu??

Kemarin aku ke kampus lagi buat ngikutin rapat perencanaan festival foto (selama ini aku juga banyak mangkir dari rapat..) setelah hampir dua minggu tak menginjakan kaki disana, secara lagi libur mau ada kegiatan pun para mahasiswanya susah buat digiring (terkesan kaya ayam digiring…hehe). Aku sih udah menjalankan kewajibanku sebagai seorang juru tulis alias sekretaris di hima buat ngadain rapat penyusunan proker, mengetiknya, menjilidnya dan menyerahkannya pada sang ketua hima yang selanjutkan akan dibahas dalam loka karya, kalo di nagari ini sih sama kaya RAPBN atau RAPBD dan sepertinya aku tak bisa hadir pada acara itu. Banyak alasan yang bisa diungkap mulai dari lagi libur jadi males buat ke kampus karena gak rame aja alias kurang motivasi plus kalau yang namanya lagi libur gak ada ongkos eum… jadi deh berat diongkos tak punya pacar pula yang bisa dimintain tolong buat antar jemput. Nah… semakin kuranglah motivasi aku untuk melangkahkan kaki ke kampus tercinta (baca: males). Tuh kaka seniorku gak nanya aku mungkin karena sikap aku yang pergi tanpa pesan dari susunan kepanitiaan pesanteren kilat di kampus yang mana tuh kaka senior jadi ketua pelaksananya dan aku jadi salah satu seksi acara. Beuh…. Kurang asem juga ya aku..hehe, pas rapat pertama aku siap buat jadi panitia tapi rapat berikutnya aku gak pernah dapat kabar, aku juga jadi bingung kapan cuz sekalinya ada rapat kedua pun panitia yang hadir kurang dari jumlah keseluruhan jari tangan manusia, itu adalah rapat yang seharusnya dihadiri oleh seluruh panitia yang jumlahnya lebih dari dua puluh. Seksi acara aja yang jumlahnya sepuluh orang yang datang cuma satu orang tanpa PJnya pula. Haaahhh.. menurut pikiranku gak efektif ah apalagi efisien ya..sudah mening di rumah aja bantuin ibu. Motivasi luar yang makin kurang didukung dari pembentukan kepanitiaan yang terkesan memaksakan (aku pikir di hima aku aja yang kaya gitu ternyata di tingkat BEM juga tak jauh sama..hehe)

Kadang aku juga bingung dengankegiatan di kampus aku yang sering aku bertanya “koq gini sih? “, banyak pula komentar dari para senior yang lebih senior alias para aktivis kampus banget (baca: mahasiswa abadi) yang bilang kalo kegiatan anak-anak sekarang tuh konsep n tujuannya gak jelas kalau istilah sekarangnya sih GEJE. Tapi kalo aku pikir tuh para senior banget NATO (no action talk only) cuz yang aku rasa ketika dalam masa jabatan beliau gak jauh beda malah terkesan lebih kurang dari sekarang, kritik iya ngebantuin n ngasih solusi gak eh kadang-kadang malah jadi propokator yang ngacauin n bikin masalah simple jadi ribet kaya benang kusut. Emang sih hawa politik kampus seperti demikian tapi kalo pengen majuin almamater mah jangan kaya gitu lah… jadi terlintas keinginan tuk dapat studi banding tentang situasi kampus lain tapi yang kualitasnta high..hehe gimana ya?? Gak jauh beda gitu?? Atau udah mendekati sempurna??

Waktu libur kadang yang namanya mahasiswa susah banget buat kumpul di kampus terlebih soal organisasi yang pada umumnya image mahasiswa itu banyak condong ke arah situ yaitu sikap kritis akan situasi dan kondisi demi kemajuan kampus dan semua rakyat yang berada dalam kampus itu. Lah tapi nyatanya (ini sih yang terjadi di kampus aku)pada apatis alias cuek gak peduli, mereka (baca:mahasiswa) baru mau datang kalau hal itu menguntungkan bagi mereka dan mendapat feedback bukan hanya sekedar manfaat saja, dan entah kenapa pula selalu saja ada alasan untuk tidak hadir (seperti itu yang aku rasakan..he). Notabene mahasiswa rumahnya pada jauh dari kampus jadi ya balik lagi ke masalah berat di ongkos (jangankan yang jauh yang deket juga..).

Dari sini mulailah aku berpikir. Siapakah aku? Sosok mahasiswa kaya gimana sih aku? Dengan segala tindakkan yang telah ku perbuat. Ah… kayanya aku tuh mahasiswa yang GEJE, aktivis enggak dibilang gak aktivis juga enggak secara aku eksis koq di himpunan dan UKM plus sering jadi panitia dan ikut kegiatan kemahasiswaan lainnya termasuk jadi tim sukses juga. Cuma sikap itu gak konsisten cuz yang namanya aktivis mah selalu ada dalam tiap acara n pastinya pergerakannya itu lho…beeuuhh menembus langit-langit kampus yang tak terlihat (artinya : petinggi kampus pun bisa takluk di hadapannya..hee). Ekhemm..dibilang mahasiswa akademis pun gak karena dalam 4 semester mungkin Cuma semester satu aja aku rajin ke perpustakaan selebihnya mah lebih seneng ngerumpi di kostan temen..hahai tapi alhamdulillanh aku masih bisa dapat Indeks Prestasi yang Alhamdulillah ada harapan bisa jadi asdos kata dosen wali aku.

Mungkin mulai saat ini harus bener-bener nentuin sikap, mau dibawa kemana nih identitas diri aku sebagai seorang mahasiswa?? Mengingat udah tingkat 3 dan bentar lagi di semua organisasi, aku bakalan lengser jadi kaya harus mantapin niat buat jadi seorang akademis yang beriman gak suka main curang, tapi masih tetep perduli juga ma situasi kampus cuma mungkin pengorbanan ku untuk kampus tak akan sama seperti para aktivis lain karena jujur aja aku egois dan lebih memikirkan tentang bagaimana aku ke depannya, padahal di organisasi pun banyak banget manfaatnya. Percaya deh..

Daripada GEJE gak jelas,,, tenyata mahasiswa apatis itu adalah seperti aku.

OH…… NO !!

Betapa Indah Silaturahim Itu. .

Waktu terasa semakin berlalu tinggalkan cerita tentang kita. . . merinding rasanya tiap dengerin lagu itu, sejuta makna tersimpan tersimpul tersurat serta tersirat dalam lirik lagu tersebut…

Kita tahu atau bahkan sangat mengetahuinya tapi kadang kita tidak sadar dan menyadarinya, contohnya saja aku. Aku yang belum banyak mensyukuri segala kenikmatan yang telah ku peroleh, aku yang masih berpikir pragmatis bahwa kenikmatan itu adalah jika apa yang kuinginkan dan kubutuhkan tercapai dan terpenuhi . itulah suatu kenikmatan yang tiada tara.. memang itu pun aku rasa tidak salah karena itu memang benar adanya, dan jangalah lupa untuk bersyukur Alhamdulillah.

Tapi tahukah kamu?? Dan baru sadarkah diriku tentang nikmat-nikmat yang aku lupakan untuk mensyukurinya. Nikmat dimana aku bisa melihat, meraba, merasa,menghirup udara, mendengar, berbicara, bejalan, menulis, bergerak, dan masih banyak nikmat lainnya tentunya nikmat kesehatannku dan waktu luang yang aku miliki sehingga aku bisa menjalani hidup ini. Jika satu saja dari kenikmatan itu lenyap maka terasa sempitlah dunia ini meskipun sebelumnya kita tidak menyadari akan nikmat tersebut.

Aku pun baru menyadari akan suatu nikmat yang memang benar-benar aku sadari dan aku tersedar setelah melalui perbincangan dengan seorang ‘kawan tua’, selepas perkuliahan selesai tanpa sengaja di kosan temanku mulailah dibuka obrolan yang cukup menarik bagiku hingga tak terasa matahari akan segera tenggelam dan akhirnya perbincangan tersebut pun ditutup.

Ilmu bisa kita dapat dimana saja, cerita dari seseorang yang mempunyai pengalaman lebih. Bercerita tentang berbagai hal dan salah satunya suatu obrolan (bukan cerita) yang maknanya benar-benar bermakna sampai terpikirkan hingga aku menulis ini. Dia berkata “ Nikmat teh sanes saukur nu karaos ku raga wae atawa nu ngeusian peujit tapi nikmat teh seueur pisan… salah sahiji nu jarang kasadar teh nyaeta nikmat silaturahim”. . dan waktu itu aku terdiam dan berpikir benar sekali apa yang dikatakan oleh kawan tua ku itu..bahwa kita sering tidak sadar akan indahnya nikmat bersilaturahim… Terasa suatu keindahan dari silaturahim adalah ketika silaturahim tersebut kian renggang, baru terpikirlah betapa indahnya masa itu, masa ketika kita masih berada dalam silaturahim yang begitu erat.

Mungkin banyak hal yang dapat menjadi contoh nyata dari betapa indahnya nikmat silaturahim..

Dahulu sewaktu SMA saya merasa biasa saja bertemu dengan teman-teman dan guru yang ada di sekolah, tetapi ketika graduasi di depan mata mulai muncullah kenangan-kenangan indah di masa SMA yang rasanya ingin terulang kembali. Teman-teman yang dulu aku anggap biasa saja saat bertemu mereka karena setiap hari pun kita pasti bertemu tapi ketika di akhir.. sungguh luar biasa membanggakannya mengenal mereka, dan beruntungnya aku menjadi teman dari orang-orang yang begitu membanggakan.

Contoh yang lebih sempitnya adalah silaturahim dengan teman yang begitu dekat dengan kita, meskipun kadang jauh di mata dan entah dimana tetapi selalu dekat di hati. Terkadang ketika masih dekat, sering kita mengacuhkannya, mengabaikannya, melalui hari dengannya merasa biasa saja meskipun ada moment yang pastinya terasa sangat indah.

Namun waktu yang berlalu menyebabkan silaturhmi yang dekat itu menjadi renggang dan sampailah pada suatu kata PUTUS tanpa ada komunikasi. Lalu apa yang terasa, hati merasa sedih dengan semua kenangan yang berlalu.

Seperti baid lagu tadi bahwa waktu terasa semakin berlalu tinggalkan cerita tentang kita, kenangan yang hanya bisa dikenang dan tak mungkin dapat bisa kembali karena waktu itu berjalan maju. .

Last but not least, tak ada kata terlembat selama silaturahim itu masih bisa dilakukan bahkan menjalin silaturahim dengan orang yang telah memutuskan silaturahim dengan kita merupakan amal perbuatan baik. Silaturahim so sweet. . bahkan kemarin aku sempat mengikuti suatu training dan kata motivator di training itu senantiasalah bersilaturahim karena kesuksesan yang ia peroleh pun banyak diperoleh melalui silaturahim..

Dengan silaturahim juga bisa membuka pintu rezeki dan membuat panjang umur. . .

Salam silaturahim ku sampaikan untuk semuanya.. J

Aku Jadi Imam . . ??

Ketika suatu hari sepulang dari suatu acara seminar yang panitianya adalah ‘ikhwan’ dan ‘akhwat’ dan pesertanya pun sudah pasti mayoritas ‘ukthi’ dan ‘akhi’ yang wajahnya penuh dengan cahaya karena rajin sholat malam serta pakaiannya yang menunjukkan kepribadiannya. Berbeda dengan diriku yang jauh dari prilaku demikian, jauh tingkat sholehnya dari mereka. Aku adalah diriku yang seperti ini, tetapi aku berusaha berubah menjadi lebih baik karena aku ingin mendapatkan yang terbaik. Mungkin sikap rock n roll ku yang semakin hari kadarnya aku kurangi… hehe

Kampus relijius ini memang telah menjadi faktor perubahanku yang mungkin tak akan aku dapatkan jika aku menuAntut ilmu bukan di kampus ini. Ceritanya lumayan panjang jika harus bersejarah tentang metamorfosis diri ini, meskipun sekarang aku belum menjadi kupu-kupu yang indah pula.

Kembali pada kejadian di suatu hari itu. Tepatnya di sebuah mesjid, Mesjid Agung di kota tempat tinggalku karena kebetulan acara tersebut diadakan di pendopo sehingga setelah selesai acara tersebut aku pergi ke mesjid agung untuk sholat dzuhur.

Ketika aku sedang melakukan sholat pada rakaat pertama, terasa olehku ada dua orang ‘akhwat’ yang menghampiriku dan menungguku sampai aku berdiri pada rakaat kedua dan tiba-tiba mereka menjadi ma’mumku.. uppzz aku tetap konsen dengan sholatku hanya saja hati ini menjadi agak nervous secara ini adalah pertama kalinya dalam hidupku menjadi seorang imam karena kalaupn aku sholat berjamaah aku selalu menolak untu menjadi imam karena aku merasa diri ini tidak tahu apa-apa dan kurang begitu memahami. Jujur aku ini dalam pengetahuan agama agak kurang, tidak seperti teman-teman kuliah ku.. sehingga rasa takut salah selalu ada dan akhirnya tidak mau deh… takut membawa orang lain pada kesalahan padahal yang salahnya adalah diriku…

Namun aku tetap melanjutkan sholatku dengan dua orang ma’mumku sampai akhirnya selesailah sholat itu, dan ketika mereka selesai sholat aku pun berjabatan tangan dengan mereka. Entah siapa mereka? Aku tidak tahu, tidak sempat berkenalan hanya saling memberi senyum saja. Mereka adalah orang-orang yang aku yakin ilmunya lebih dari aku, aku tidak paham masih dalam proses untuk lebih paham. Subhanallah luar biasa…

Wednesday 8 June 2011

KAPPAAANNN????

Kapan merupakan suatu bentuk kata tanya yang menunjukkan pertanyaan atau menanyakan waktu “kapan”, dalam bahasa Inggris kapan adalah “when” dalam bahan Jerman ehmmm… aku lupa lagi. Hehe

Kapan mulai muncul kata “kapan” dalam pikiran aku sehingga dijadikanlah si kapan ini menjadi judul di salah satu postingan blog aku yang semakin tak tentu arah ini..(yang jelas menulis menulis dan menulislah…hhe) yaitu ketika tadi siang aku mengikuti seminar yang berjudul SMART GET MARRIED. Seminar yang cukup menarik dan penuh dengan ilmu yang bermanfaat bagi para remaja seperti aku ini, meskipun sudah memasuki tahap remaja akhir. Tapi perlu diketahui saja kenapa tema seminar tersebut cukup menarik?? Karena di lingkungan teman-teman kuliahku sedang mewabah keinginan untuk segera menikah. Topik tersebut selalu menjadi pembahasan dimana pun berada terlebih ketika kumpul di kamar kost ngobrol-ngobrol ujungnya pasti ngebahas lagi yang namanya bab munakahat.

Entah ini terjadi secara global dikalangan remaja yang seusia aku ini atau mungkin hanya ada di lingkungan pergaulan teman-teman kampus ku saja yang notabene berasal dari daerah yang benar-benar daerah. Garut adalah daerah yang bukan merupakan perkotaan yang metropolis seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan sebagainya, tapi aku terlahir di Kecamatan Garut Kota dan termasuk ‘orang kota’ sedangkan teman-temanku berasal dari kecamatan yang masih berbentuk desa-desa bukan kelurahan yang ketika aku berkunjung ke rumah mereka… oh ternyata Garut itu luasssss… emmm jadi ngebahas Garut tapi mungkin udah ketangkap kan apa maksud dari ‘daerah benar-benar daerah’.

Kita juga tahu kalau di ‘daerah’ usia pernikahan itu relatif cukup muda bahkan sangat muda, sehingga wajar saja kalau pada saat ini mereka sudah sibuk memikirkan tentang pernikahan karena di tempat tinggal mereka teman-teman sebayanya sudah tak tersisa karena sudah menikah bahkan punya anak. Hanya tinggal mereka saja yang masih belum menikah karena mereka masih kuliah. Begitu menurut cerita dari teman-teman aku. Sedangkan aku? Masih sedikit bersantai karena teman-teman ku yang dari SD, SMP, dan SMA masih banyak yang belum nikah, malahan aku ditertawakan ketika reuni dengan teman-teman SMA karena menayakan pada mereka “kapan menikah??”

Teman-teman SMA ku kebanyakan melanjutkan kuliah di universitas-universitas ternama di luar kota yang sudah jelas pasti pergaulannya berbeda dengan kampus dimana aku menuntut illmu pada saat ini. Teman sekelas di tempat kuliahku sudah tiga orang menikah padahal umur mereka yaaa sekitar 19-20 tahun. Mereka mantap saja menikah walaupun waktu yang ditempuh untuk kuliah masih cukup lama dan mungkin apa yang mereka cita-citakan pun belum tercapai. Berbeda dengan teman-teman SMA ku yang berkuliah di luar kota, mereka menjawab “oh masih lama, nanti saja dulu karier dulu” ada juga yang menjawab “kapan-kapan”. Benar-benar berbeda bukan?? Tapi entahlah mungkin saja ada fakta yang berbeda.

Meskipun tadi dikatakan kalau aku masih santai-santai saja tetapi tidak sedemikian santai koq..hehe aku juga ingin nikah muda tapi dengan mampu dalam arti ketika sudah menikah tanggung jawabku benar-benar oleh suamiku bukan tetap sama ibu atau bapak ku dan merepotkan orang tua. Inginnya sih nikah muda dan udah bisa balas jasa plus mewujudkan impian-impian orang tua yang belum sempat terwujud. Amiin…

Nikah muda itu sunnah rasul terus menjauhkan dari hal-hal yang seharusnya dijauhi terus lagi masih muda sudah bertemu dengan separuh dari dien kita atau penyempurna agama kita…. J tapi tentunya jodoh terbaik yang diridoi Allah swt.

Nah.. balik lagi ke si kapan, tadi di acara seminar tersebut dijelaskan oleh salah satu pematerinya bahwa jeritan hati terdalam dari seorang wanita pada kekasihnya (bila yang mempunyai) adalah “KAPPAAANNN nikah????” sedangkan pria hanya bisa tersenyum saja, karena mungkin bagi seorang pria nikah itu bukanlah suatu perkara gampang secara ke depannya seorang pria itu mendapat tanggung jawab yang besarr.. tapi kan menikah itu dapat membuka pintu rezeki serta seperti yang disampaikan tadi bahwa menikah itu mudah apabila kita tidak berpikir menikah itu susah.. sempurnakan niatnya karena Allah, insyaAllah dimudahkan.. bagi para pria bagaimana ini??

Tadi juga disebutkan bahwa tantang saja bagi yang punya pasangan untuk menikahi dirinya dan kalau tidak menyanggupi lebih baik putuskan saja dari pada terus berada dalam suatu ketidak pastian… dan tahukah bagimana responnya??? Mengagetkan banyak orang dan tidak ada yang berani mengambil tindakan tersebut dengan alasan “lebar” alias dibuang sayang..hehe itu alasan dari para wanita sedangkan pria dengan santai menjawab siap untuk memutuskan saja dan mencari yang baru… ckckck…

Memang sangat dibutuhkan saling pengertian yang benar-benar saling mengerti antara pria dan wanita dalam hal ini. Jadi entah sampai kapan jeritan hati wanita itu bisa terjawab.. yang pasti harus tetap bersabar bila waktunya sudah tiba akan terasa indah dan terjawablah semua..

Teman-teman aku yang kebetulan sudah memiliki pasangan (baca:pacar) terlihat dilematis istiqomah, maksudnya ragu-ragu tapi tetap mereka jalani saja. Alasannya aku dapat ikut merasakan koq, lagipula mereka tetap berada pada rambu-rambu aman. Ada juga yang langsung mempraktekkan memutuskan pacarnya dan respon dari pacarnya adalah: diajak putus gak mau, diajak nikah geleng kepala. Jadi KAPPAAANNN??? Hehe…

Dan aku sendiri?? Gak ada hal yang aku lakukan karena kebetulan saya gak punya pasangan (baca:pacar), jadi merasa beruntung gak kena dilematisasi…hheu dan berpikir jikalau suatu saat nanti bertemu lagi dengan seorang pria semoga itu adalah pertemuan dengan jodoh terbaikku yang diridoi Allah swt, dan menikahlah aku dengan dirinya yang merupakan pembuktian cinta terindah tanpa banyak kata-kata yang cuma basa-basi tanpa bukti yang pasti. It’s the real!! inilah imamku yang akan membimbingku, mengantarkan, menemani dan membimbingku meniti jalan-Nya. Amiin. Seseorang yang mencintaiku karena Allah. Entah siapa aku belum tahu dan entah KAPAN aku pun belum tahu, tapi sudah pasti pada saat yang benar-benar tepat..

Kalau ngutip lagu BBB Girls sih seperti ini jeritan hati wanita yang terdalam itu…

Aku ingin menikah seperti yang lain

Bukankah cinta itu hak semua insan

KAPANKAH cinta datang menyunting hatiku

Datanglah oh cinta aku ingin menikah

 
Convert By NewBloggerTemplates Wordpress by WpThemesCreator